Kalau anda sedang berada di Kota
Surabaya dan masih mempunyai waktu luang, alangkah baiknya jika anda bisa
mengunjungi kawasan Jalan Karet Surabaya. Di daerah ini , anda akan menjumpai
beberapa pengrajin barang bekas yang menjajakan dagangannya. Jalan Karet ini
bisa anda jangkau dari Tugu Pahlawan ke arah timur ,dekat dengan arah Stasiun
Kota atau lebih di kenal dengan Stasiun Semut. Awalnya nama jalan ini adalah
jalan Bibis, namun di karenakan di pinggir jalan ini banyak sekali pengrajin
karet ban, maka nama jalan ini di rubah menjadi jalan Karet.Di sepanjang jalan
ini terdapat beberapa penjual barang bekas yang menggelar dagangannya, yaitu
botol kaca, drum, botol plastik dan ban bekas. Untuk botol kaca, di sini anda
akan menemukan semua bentuk botol, mulai dari botol minyak angin hingga botol
parfum . Biasanya penjual botol bekas ini merupakan jujukan mahasiswa jurusan
kimia yan
g
akan melakukan percobaan dan riset dengan menggunakan banyak botol reaksi.
Di
antara semua tumpukan barang bekas yang ada di sana, ternyata hanya penjual ban
bekas yang sudah melakukan modifikasi atau nilai tambah terhadap barang
dagangannya. Para penjual ini rata-rata mengubah ban bekas yang dimilikinya
menjadi bak sampah yang berwarna cukup mencolok. Bahkan beberapa di antaranya
ada yang bergambar karakter kartun idola anak-anak. Ilmu menyulap ban bekas
menjadi bak sampah ini adalah ilmu yang di turunkan secara turun-temurun.
Seperti yang di ungkap oleh Faruq salah satu pengrajin di jalan Karet ini.
“Saya sudah sejak usia 19 tahun begelut dengan ban bekas” jelas Faruq. Faruq
mengaku bahwa ilmu yang dia miliki merupakan turunan ilmu dari ayahnya yang
sekarang sudah meninggal. Dengan tangan dinginnya usaha yang di tekuninya terus
berkembang, dan bukan hanya bak sampah saja, namun ban bekas ini juga menjadi
bahan penggerak untuk mesin giling maupun mesin pengaduk semen.
Untuk
tempat
sampah unik ini sendiri Faruq membuatnya dari 3 jenis ban bekas.
Untuk tutup dan alas menggunakan ban dengan ukuran 750, sedangkan untuk body
lingkarnya menggunakan ban dengan ukuran 900 dan untuk bibirnya menggunakan ban
jenis radial. Dalam sehari setiap pengrajin di jalan karet bisa menghasilkan
15-20 bak sampah. “Untuk 1 bak sampah ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit
untuk membuatnya” jelas Faruq. “Tapi itu belum termasuk pengecatan, kerena
kalau di cat harus tunggu sampai cat kering dulu,” imbuhnya.
Menurut
Faruq, bak sampah yang di hasilkan oleh para pengrajin di sini selain di jual
di kawasan Surabaya juga di jual hingga ke Gresik, Lamongan, Kediri dan Madura.
Untuk gambar karakter, pembeli juga bisa memesan secara khusus asalkan
melakukan pembelian dalam jumlah tertentu. “Biasanya yang membeli dengan gambar
lucu ini adalah sekolah Tk dan SD,” jelas Faruq. Untuk Kekuatan bak sampah ini
Faruq meng-klaim kalau produknya bisa tahan hingga 5 tahunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar